Oto Iskandar Dinata

Oto Iskandar Dinata adalah tokoh Pagoeyoeban Pasoendan dan anggota BPUPKI. Oto adalah tokoh yang vokal berbicara mengenai batas-batas wilayah Indonesia.

Oto Iskandar Dinata. [Foto: Istimewa]

Siapa Oto Iskandar Dinata?

Oto Iskandar Dinata adalah tokoh Pagoeyoeban Pasoendan dan anggota BPUPKI. Oto adalah tokoh yang vokal berbicara mengenai batas-batas wilayah Indonesia.

Pasca proklamasi kemerdekaan, Oto ditunjuk sebagai anggota PPKI. Ia banyak terlibat dalam merumuskan pasal-pasal dalam Undang-undang.

Dalam sidang PPKI kedua, Oto ditunjuk sebagai ketua dari Panitia Kecil yang membuat rancangan tentang urusan rakyat, pemerintah daerah, kepolisian dan tentara kebangsaan.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Urusan Keamanan. Oto Iskandar Dinata mengawali karir sebagai guru di HIS Banjarnegara (1920—1921), sempat mengajar di Sekolah Rakyat Bandung (1921—1924).

Ia mengawali karir politik dengan bergabung bersama Boedi Oetomo cabang Bandung dan Pagoeyoeban Pasoendan yang pada akhirnya mengantarkan ia menjadi anggota Volksraad mewakili Pagoeyoeban Pasoendan.

Kelincahan, ketegasan dan keberaniannya dalam berpendapat pada sidang-sidang Volksraad membuatnya dijuluki “Si Jalak Harupat”. Oto Iskandar Dinata dilahirkan di Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada 31 Maret 1897.

Selain aktif dalam organisasi, masa mudanya juga aktif dalam dunia jurnalistik. Pada akhir hayatnya ia diculik oleh orang-orang yang menyebut dirinya sebagai Laskar Rakyat.

Pada 20 Desember 1945 terdengar kabar bahwa Oto telah di bunuh di Pantai Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Kisah Pemakzulan Sultan Terakhir Kerajaan Riau-Lingga oleh Penjajah Belanda
Kisah Pemakzulan Sultan Terakhir Kerajaan Riau-Lingga oleh Penjajah Belanda
Kopiah Beludru, Kontribusi Historis Identitas Melayu bagi Indonesia
Mengungkap Jejak Komedi Bangsawan di Istana Sultan Riau-Lingga Terakhir