Cekricek.id, Berita Viral - Ternyata ada sebuah kisah tragis berkaitan dengan Pangeran Alemayehu. Karena kerajaan Inggris menolak untuk melakukan pengembalian jasadnya kepada pihak keluarga dan negera. Sebagaimana mengutip dalam unggahan di akun Instagram @BBCIndonesia pada Sabtu (27/5/2023).
Diketahui jika sosok Pangeran Alemayehu ini jadikan sebagai seorang tahanan oleh istana Buckingham, Inggris. Kisah tersebut terjadi di tahun 1862.
Ternyata ialah menjadi seorang tawanan tak lain dan tak bukan adalah dalam upaya menguatkan posisi kerajaan. Karena ayah dari Pangeran Alemayehu berkeinginan untuk mencari sebuah persekutuan dengan pihak Kerajaan Inggris.
Ayahnya diketahui bernama Raja Tawadros II dari Ethiopia, berupaya untuk memperkuat kerajaan. Tindakan ini tentu bukan perkara baru di istilah tahta kerajaan. Hanya saja sayangnya kala itu sebuah surat permohonan yang ia berikan justru tidak mendapatkan tanggapan dari Ratu Victoria.
Karena itu raja tersebut akhirnya memutuskan langkah dengan sangat gegabah. Yaitu melakukan penyanderaan beberapa orang Eropa termasuk seorang konsul Inggris.
Tindakan yang dilakukan oleh sang raja ini tentunya memicu pengerahan militer secara besar-besaran. Sehingga melibatkan kurang lebih 13.000 tentara Inggris serta India demi membebaskan sejumlah sandera.
Hingga akhirnya di tahun 1869 terjadi peperangan dan menyebabkan pihak Ethiopia mengalami kegagalan. upaya diplomasi pun tidak berjalan sempurna. Dibandingkan menjadi tahanan Inggris, sang raja justru memutuskan untuk bunuh diri.
Kerajaan Inggris Tolak Kembalikan Jasadnya
Pada saat itu tentunya pihak yang memenangkan peperangan memutuskan untuk merampas ribuan artefak. Serta sejumlah hal-hal yang menjadi kebanggaan dari kerajaan yang berhasil ditaklukan. Termasuk membawa serta Pangeran Alemayehu serta ibunya Ratu Tiruwork.
Tapi sayangnya saat berada di perjalanan ibu dari sang pangeran akhirnya meninggal dunia. Menyebabkan ia menjadi sosok yatim piatu. Sejak saat itu diketahui jika ratu Victoria menaruh simpati yang sangat besar terhadapnya hingga membesarkannya dengan penuh cinta.
Contohnya saja Ratu Victoria sempat memberikan bantuan dari segi finansial serta kenyamanan dari pangeran asal Ethiopia ini. Terutama ia yang saat itu masih berusia 7 tahun tentu membutuhkan peran dari seorang ibu. Hingga akhirnya memperoleh pendidikan yang setara dengan bangsawan Inggris.
Namun sayangnya sang pangeran meninggal di usia 18 tahun disebutkan karena sebuah penyakit yang dirinya derita. Diakhir hidupnya tersebut warga Ethiopia meminta agar Kerajaan Inggris mengembalikan jasadnya tepatnya desakan tersebut muncul di tahun 2007 lalu.
Baca Juga: Sejarah Cucu Rockefeller Hilang di Papua dan Diduga ‘Dimakan’ Suku Asmat, Ini Cerita Aslinya
Tapi apa yang diharapkan oleh masyarakat tidak bisa menjadi kenyataan. Karena permohonan tersebut ditolak oleh Ratu Elizabeth II dengan alasan bahwa penggalian jasad milik Pangeran Alemayehu hanya akan mengganggu makam yang berada di sekitarnya.
