Cekricek.id - Banyak kalangan menafsirkan apakah memang benar baik dan buruk semuanya berasal dari Allah. Jika memang demikian tentu akan ada salah pemahaman berkaitan dengan hal ini. Misalnya saja Allah juga dianggap memiliki sesuatu yang buruk padahal hal-hal tersebut dapat mempengaruhi keyakinan seseorang.
Sebagaimana yang disampaikan oleh seorang cendikiawan muslim Agus Mustofa, dalam tayangan di channel YouTube pribadinya mengutip pada Minggu (16/10/2022).
Ia membahas berkaitan dengan pertanyaan salah seorang rekannya terkait dengan semua eksistensi yang ada di alam semesta ini. Karena di selalu dipandang dari segi positif dan negatif alias baik dan buruknya.
“Kesimpulan dari sejumlah kajian kita itu secara umum bisa dikatakan bahwa segala sesuatu eksistensi dijagat raya ini dengan segala isinya adalah bersumber dari Allah semata. Karena memang tidak ada yang eksis selain dia dialah yang awal dan yang akhir,” ucapnya.
Padahal ia menjelaskan jika segala sesuatu berawal dari eksistensi Allah. Bahkan juga untuk akhirnya tidak hanya itu dalam perjalanannya pun sedang diliputi oleh Allah.
Semua hal yang terdapat dalam Al Qur’an tersebut memberikan gambaran kepada manusia. Bahwasanya semua yang ada dalam jagat raya dan isinya ini bahkan sistem nilai yang terjalin dalam kehidupan misalnya dalam kehidupan sesungguhnya bersumber dari Allah.
Hal ini juga justru memunculkan berbagai pertanyaan menarik. Termasuk diantaranya adalah apakah kalau memang Allah itu menjadi sumber dari segala sesuatu apakah kebaikan dan keburukan itu juga berasal dari Allah.
“Apakah lantas bisa disimpulkan bahwa Allah adalah sumber ketidakbaikan sumber kejahatan sumber musibah dan sebagainya,” lanjutnya.
Benarkah Baik Buruk Dari Allah?
Ia menegaskan, dalam Alquran ada ayat yang mengatakan bahwa kesempurnaan itu dari Allah. Sedangkan kesalahan ketidaksempurnaan itu berasal dari dirimu sendiri.
Tetapi yang kemudian juga menarik ada ayat lainnya lagi yang mengatakan bahwa kebaikan dan keburukan sesungguhnya semuanya berasal dari Allah semata.
“Kelihatannya kontradiktif ternyata adalah tauhid. Hal tersebut sebenarnya juga pernah ditegaskan secara langsung oleh Allah SWT dalam sebuah FirmanNya yang dituliskan dalam Alquran,” lanjutnya.
Memiliki artian bahwasanya semua kenikmatan yang diperoleh manusia berarti nikmat yang diperoleh dari Allah. Sementara jika bencana atau keburukan yang menimpa seseorang maka itu dari dirimu sendiri.
Tetapi memang jika didefinisikan lagi, berarti tidak ada segala sesuatu itu tidak datang dari Allah. Tetapi berbagai hal-hal yang sebenarnya dianggap menjadi nilai keburukan tersebut memunculkan pemahaman yang justru tidak memiliki sifat tauhid.
“Baik dan buruk itu terjadi pada manusia misalnya yang baik itu dianggap menguntungkan dan yang buruk itu sebagai yang merugikan. Padahal sesuatu yang kita anggap buruk itu bisa saja baik bagi orang lain begitu juga sebaliknya jadi ini nilainya relative,” ucapnya.
Baca juga: Ada yang Percaya Adam dan Hawa Dilahirkan Kembar oleh Manusia Purba
Maka sejatinya adalah kita harus melakukan semua ini dengan adil poin pentingnya adalah sikap. Ketika menghadapi semua masalah yang ada karena semua itu adalah ujian dari Allah.
