Berita terkini, terbaru, dan berita pilihan hari ini: Seorang pengantin wanita lengkap dengan gaun pengantinnya di Lamongan nekat menggunakan perahu ke KUA untuk laksanakan pernikahan.
Cekricek.id, Lamongan - Musibah memang tak ada yang tahu kapan akan terjadi. Segala hal yang direncanakan dengan matang, belum tentu terjadi sesuai dengan yang sudah dipersiapkan. Bisa saja yang sudah dipersiapkan itu berubah karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Tentunya rencana tersebut mau tak mau harus dilaksanakan bagaimanapun keadaannya. Mungkin itulah yang tengah dirasakan oleh calon pengantin wanita yang viral di media sosial ini.
Wanita ini harus menerima takdir bahwa dirinya harus menikah di tengah terjadinya banjir di daerahnya. Di mana ia harus menerjang banjir agar bisa menikah di hari yang telah ditetapkan.
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang wanita bergaun putih menaiki perahu. Diketahui, wanita tersebut akan melangsungkan akad nikah di KUA Kecamatan Turi, Lamongan.
Aksi mempelai wanita mengarungi banjir itu terjadi di Desa Kepudibener, Kecamatan Turi. Yang memang tengah dilanda banjir luapan Bengawan Njero. Terlihat pengantin wanita itu menaiki perahu menuju KUA tempat dirinya akan menikah.
Terdapat 2 video yang beredar di medsos, yaitu video yang berdurasi 25 detik dan 1 menit. Terlihat dalam dua video yang beredar itu, wanita yang telah begaun putih tersebut menaiki perahu bersama kerabatnya.
Para kerabat terlihat sangat berhati-hatii dalam mengarungi banjir menuju KUA. Salah seorang warga Desa Kepudibener, Thohari membenarkan soal itu. Ia menyebut, mempelai bergaun putih itu mengarungi banjir menuju KUA untuk melangsungkan akad nikah.
"Benar. Itu video tadi pagi di desa saya, Desa Kepudibener," kata Thohar, Selasa (1/02/2022).
Pengantin Wanita Naik Perahu Diiringi Kerabat
Diketahui, pasangan yang tengah berbahagia itu, menurut Thohari, warga satu desa namun beda dusun. Mereka yakni Alek dan Fitri.
"Karena jalan desa banjir sehingga untuk mencapai KUA di kecamatan, kami naik perahu dulu sekitar 4 km untuk kemudian beralih menggunakan mobil dan menembus banjir lagi," jelasnya.
Untuk diketahui, BPBD Lamongan, mengungkapkan bahwa banjir terjadi akibat adanya luapan Bengawan Njero yang melanda 26 desa di lima kecamatan di Lamongan. Untuk itu, BPBD Lamongan mengirim dua mobil pikap untuk mengangkut warga dan motor, dari pasar Kiringan menuju ke desa terdekat yang tidak kena banjir.
Selain itu, OPD juga secara bergiliran menyediakan kendaraan untuk warga yang terdampak banjir. Untuk mengurangi debit air, disediakan 4 pompa yang berada di Kuro, Kecamatan Glagah.
Baca juga: 5 Tanda Pernikahan Bahagia, Apakah Pernikahan Kamu Termasuk?
