Cekricek.id - Nagari Saniangbaka, sebuah permata tersembunyi di tepi Danau Singkarak, Kabupaten Solok, kini mulai mempertontonkan keindahannya kepada dunia. Terletak di sisi barat danau, dan berjarak sekitar 15 km dari Kota Solok, desa ini adalah rumah bagi 1.509 jiwa yang mayoritas adalah suku Minangkabau, menurut data BPS 2022.
Desa ini, yang dikelilingi oleh keindahan alam dan kekayaan budaya, menjadi fokus dari Program Pengembangan Nagari Binaan (PPNB) yang diinisiasi oleh Dosen UNP. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wisata desa dengan mengembangkan konsep Green-GeoPark Tourism, yang menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal.
Pada tanggal 7 April 2023, tim pengusul PPNB melakukan survei awal dan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan setempat, seperti Wali Nagari dan Pelaku UMKM, untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangan wisata.
Salah satu tantangan utama adalah pandangan masyarakat bahwa pengembangan wisata dapat merusak tradisi dan budaya lokal.
Namun, dengan pendekatan yang tepat dan edukasi komprehensif tentang wisata yang positif dan berkelanjutan, masyarakat dapat memahami bahwa pengembangan wisata dapat dilakukan tanpa merusak nilai-nilai lokal.
Program ini juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan alam, kultur, dan budaya lokal, serta mengembangkan wisata yang Islami.
Tim PPNB, yang dipimpin oleh Muhammad Adri, bekerja sama dengan ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk mendukung efektivitas program.
Kegiatan pengembangan Green GeoPark resmi dimulai pada tanggal 8 September 2023 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, baik secara langsung maupun daring.
Dikutip Cekricek,id dari laman resmi UNP, fokus utama kegiatan pada tahun 2023 adalah edukasi wisata positif kepada masyarakat Saniangbaka, pemetaan dan eksplorasi potensi wisata, serta pembinaan kepada pelaku Budaya, Seni, dan UMKM.
Wali Nagari Saniangbaka, Dasrizal Chandra Bahar, dan Ketua Pokdarwis Tangaya, Eldo Askhia, menyampaikan harapan mereka bahwa program ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Green Tourism dan mengembangkan potensi Green-GeoPark di Saniangbaka.
Setelah pembukaan, tim PPNB melakukan eksplorasi dan pemetaan potensi wisata Green GeoPark pada tanggal 9-10 dan 16-17 September 2023. Beberapa objek wisata alam dan bernilai sejarah dieksplorasi, dan jalur trekking ke lokasi target Green GeoPark ditelusuri.
Pelatihan untuk UMKM juga dilaksanakan, terutama pada aspek legalitas usaha dan pemasaran, untuk memberikan pengetahuan awal bagi UMKM Saniangbaka dalam pengembangan Green-GeoPark.
Maestro Tari Ery Mefri dari Nan Jombang Company Dance, yang juga merupakan putra asli dari Nagari Saniangbaka, mengungkapkan bahwa peran aktif pelaku Seni dan Budaya sangat penting untuk keberhasilan program Nagari Wisata.
Dengan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah Nagari, pelaku UMKM, dan Seni Budaya, program pengembangan Desa Wisata Green-GeoPark ini diharapkan dapat berhasil dan mengungkap potensi tersembunyi Nagari Saniangbaka sebagai destinasi wisata hijau yang unik dan menarik.
