Cekricek.id - Musisi asal Malang, Abih RV, akhirnya meluncurkan album perdana berjudul "First Vault" dalam format digital. Album ini merupakan kumpulan delapan lagu pilihan yang telah diciptakannya selama delapan tahun terakhir. Termasuk di dalamnya lagu-lagu lama yang telah dipoles ulang.
Menurut Abih, album bertajuk "First Vault" (Brankas Pertama) ini ibarat membuka kembali gudang arsip berisi karya-karyanya terdahulu yang kemudian dipilih dan diperbarui. "Dari situlah saya menamakan album ini 'First Vault' yang artinya brankas pertama," ungkapnya.
Delapan lagu dalam album perdananya tersebut masing-masing berjudul "The Highway of Life", "Need a Cowboy Like Me", "Extrañar", "Journey of Love", "Ain't Afraid to Tell You", "I'm Gonna Fly", "Adam's Song", dan "Shades of Blue". Meskipun mengangkat beragam tema lirik, termasuk percintaan, namun kesamaan dari seluruh lagu adalah nuansa rock yang kental.
Abih mengaku menyukai vibes nostalgia, sehingga aliran rock dalam "First Vault" ini mengadopsi gaya rock era 90-an dan 2000-an. Lagu "The Highway of Life" bahkan dipilih menjadi single pembuka album dengan lirik yang menyampaikan semangat dan motivasi agar tidak berputus asa dalam menjalani kehidupan.
"Unsur rock dalam album ini bukanlah rock yang berat, melainkan rock yang enjoyable untuk semua kalangan," terang gitaris yang mengambil jalur independen dalam perilisan karyanya itu dalam keterangan tertulis kepada Cekricek.id.
Meski berharap albumnya dapat dinikmati pecinta musik rock di tengah maraknya penyanyi pop dan musik elektronik, Abih mengungkapkan tak memiliki target muluk-muluk. Kedepannya, ia berencana menggarap album keduanya dengan tetap membawakan genre rock.
Delapan lagu dalam album "First Vault" milik Abih RV kini telah dapat didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital.
Mengenal Sosok Abih RV
Gitar melodi yang dikuasainya memang memukau. Namun ternyata bakat Ahmad Dliya Almunabbih atau yang akrab disapa Abih RV tidak hanya sebatas itu. Musisi kelahiran 1995 ini juga mahir bermain keyboard, membuat aransemen, hingga memproduksi lagu.
Lahir dari keluarga non-musisi, Abih mengawali minatnya dalam dunia musik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5. Ketekunannya dalam mempelajari gitar terus berlanjut hingga remaja.
Sempat mengidolakan gitaris ternama Steve Vai, Abih termotivasi untuk menjadi gitaris melodis. Kemampuannya pun terasah seiring bergabung dengan komunitas dan band musik selama masa SMA dan perkuliahan.
Selain aktif manggung, pria kelahiran Malang ini juga sempat mengajar musik di sebuah lembaga kursus setempat. Kepiawaiannya dalam menjelaskan teori musik yang membuat seorang dosen menawarinya kesempatan tersebut.
Dalam perjalanan karirnya, Abih pernah diundang oleh sebuah yayasan dari Auckland, Selandia Baru, untuk terlibat dalam sejumlah proyek musik pada 2017. Di sanalah ia bertemu Terrence Underwood, seorang musisi country yang akhirnya mendorongnya untuk memulai karir solo.
Menggeluti proyek solonya sejak 2017, Abih mengaku terinspirasi dari Fariz RM dalam penggarapan albumnya. Sama seperti sang maestro, ia sepenuhnya memproduksi serta memainkan semua instrumen sendiri dalam setiap lagunya.
Berbekal studio rekaman miliknya di Malang, Abih terus mengasah kemampuan dalam produksi musik, tak hanya untuk karyanya sendiri, namun juga menangani proyek klien lokal dan mancanegara.
Pada 2022, Abih memutuskan hijrah ke Jakarta guna meningkatkan level musikalitasnya dan memperluas jaringan di kalangan musisi Ibu Kota. Hingga kini, pria bernama lengkap Ahmad Dliya Almunabbih ini bergabung dalam beberapa proyek band reguler sekaligus menjadi pemain session untuk penyanyi seperti Andina Julie, Marsha Zulkarnaen, Namira, hingga Titi DJ dan Anggi Marito.
Baca juga: THE RAIN Rilis 'Lagu Kita Berdua', Single Terbaru Menuju Album ke-8
Di sela kesibukannya, Abih juga sukses merampungkan perilisan album solo perdananya berjudul "First Vault". Hasil kerja kerasnya dalam bermusik selama ini telah membuahkan apresiasi dari sesama musisi hingga penikmat musik.
