Cekricek.id - Jalan untuk mendapatkan hidayah bagi seseorang tentunya berbeda-beda. Bahkan berbagai kisah unik juga tak luput mewarnai perjalanan seseorang sebelum mendapatkan sebuah hidayah.
Seperti halnya cerita yang dialami oleh Lauren Booth atau adik ipar dari mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Diketahui jika wanita yang satu ini memutuskan untuk menjadi seorang mualaf di tahun 2010 lalu. Padahal awalnya, dirinya merupakan seorang wanita yang begitu membenci agama Islam.
Hal ini juga sempat ia utarakan di berbagai kesempatan. Hingga akhirnya ia diberi kesempatan untuk berkenalan dengan Islam di tahun 2008 lalu. Pada saat itu dirinya merupakan seorang relawan di Palestina.
“Jadi saya berada di sana sebagai non muslim sepanjang bulan Ramadan tahun 2008. Di mana lengan dan rambut saya kelihatan. Pandangan saya tentang kesopanan mungkin bukan suatu yang layak untuk dihargai,” ujar Booth, mengutip dari Cakapcakap.com, Sabtu (22/05/2021).
Padahal saat itu dirinya merupakan seseorang yang berpikiran sangat terbuka. Bahkan cara berpakaiannya pun seperti halnya kebanyakan wanita Eropa. Akan tetapi perlakuan yang diterimanya dari masyarakat sekitar atau masyarakat Palestina sangat santun.
Lambat laun dirinya mulai tergerak untuk mengenal Islam lebih dalam. Perlakuan dari rakyat Palestina memang memiliki salah satu ambil terbesar yang menyebabkan ia memiliki niatan untuk mempelajari Islam.
“Apakah saya dengar haram dari orang Gaza? Tidak pernah sekalipun. Saat saya berada di jalan pada bulan Ramadan dengan lengan dan rambut terbuka yang saya dengar adalah salam,” lanjutnya.
Hingga pada suatu malam dirinya berkesempatan untuk mengunjungi salah seorang keluarga yang terbilang sangat miskin di daerah Raffa. Di daerah tersebut ada seorang bocah Palestina yang juga sempat ditembak mati oleh pasukan Israel di tahun 2000 yang dikenal dengan nama Faris Odeh.
Begitu masuk dirinya sangat tertegun melihat penampakan di dalam ruangan yang begitu memprihatinkan. Karena hanya ada berupa matras lusuh yang menemani orang-orang yang berada di dalamnya untuk tidur.
“Dan saya marah jika ini adalah Islam. Saya tidak habis pikir kenapa orang berpuasa? Kenapa ada Tuhan tega membuat orang lapar tambah kelaparan? Dan saya tanyakan kepada ibu di kamp pengungsian Raffa ini. Kenapa kalian puasa di bulan Ramadan? Apa tujuannya?” tanya Lauren.
Hingga akhirnya ada seorang ibu yang menjawab jika berpuasa di bulan Ramadan sebenarnya untuk mengingatkan bagaimana kesulitan yang dialami oleh orang kurang mampu. Mendengar jawaban tersebut dirinya hanya mampu terdiam walau pada saat itu tidak bisa terlalu memahaminya.
Baca juga: Edan, Pria Ini Embat Ibu Mertua Saat Bulan Madu
Semakin banyak pertanyaan yang timbul di dalam hatinya. Mengapa seorang muslim perlu berpuasa hanya untuk mengingat kesusahan dari orang lain. Padahal belum tentu semua dari mereka juga memiliki harta kekayaan.
Walau pun merasa penasaran tetapi butuh waktu selama 2 tahun bagi dirinya untuk berpindah keyakinan menjadi seorang mualaf. [*/Nlm]
