Cekricek.id - Seorang guru di Inggris yang diskors setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran diizinkan untuk kembali ke pekerjaannya.

Dilansir Daylimail.co.uk, guru itu disebut tidak bermaksud untuk melakukan melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad.

Guru tersebut, yang tidak disebutkan namanya, adalah kepala departemen RE di Batley Grammar School. Ia dilaporkan bersembunyi bersama keluarganya setelah protes keras di bulan Maret.

Dua rekannya yang juga diskors karena menampilkan gambar serupa yang diproduksi olehnya untuk pelajaran di sekolah West Yorkshire juga diizinkan kembali bekerja.

Sebuah laporan tentang persekongkolan di West Yorkshire School yang dilakukan oleh Batley Academy Trust, yang menjalankan sekolah tersebut mengatakan bahwa meskipun guru tidak perlu menggunakan materi yang dipermasalahkan, mereka 'benar-benar percaya' menggunakan gambar tersebut memiliki tujuan pendidikan dan tidak bermaksud menyinggung perasaan.

Laporan tersebut menambahkan: 'Investigasi independen telah menyimpulkan, dan Trust telah menerima bahwa staf pengajar yang mengembangkan dan menyampaikan pelajaran benar-benar percaya bahwa menggunakan gambar tersebut memiliki tujuan dan manfaat pendidikan dan tidak digunakan dengan maksud menyebabkan pelanggaran. .

'Gambar itu dimasukkan untuk memulai diskusi tentang arti "penistaan".

'Namun demikian, Trust mengakui bahwa menggunakan gambar tersebut memang menyebabkan pelanggaran berat bagi sejumlah siswa, orang tua, dan anggota komunitas sekolah kami.

'Trust sangat menyesalkan penderitaan yang disebabkan hal ini. Trust juga menganggap bahwa topik yang dicakup oleh pelajaran dapat secara efektif ditangani dengan cara lain dan tanpa menggunakan gambar. '

Meskipun skorsingnya dicabut, ayah guru tersebut memberi tahu MailOnline bahwa dia tidak mungkin kembali ke sekolah.

Sang ayah, yang tidak disebutkan namanya, menambahkan: 'Dia tidak terlalu bahagia. Seluruh hidupnya telah dijungkirbalikkan. '

Tetangga guru juga memberi tahu MailOnline bahwa dia telah pindah secara permanen dari rumah keluarganya di luar Batley dan sekarang tinggal di lokasi rahasia.

Laporan tersebut menyatakan bahwa di masa depan, bahan ajar akan menjalani pemantauan yang lebih ketat dan staf juga akan diberikan lebih banyak pelatihan untuk memahami kepekaan siswa mereka.

Mengomentari laporan tersebut, Stephen Evans, Kepala Eksekutif Masyarakat Sekuler Nasional mengatakan: 'Keputusan untuk mencabut skorsing terhadap guru yang terkena dampak disambut baik.

'Tapi komitmen yang dinyatakan perwalian untuk memastikan pelanggaran tidak disebabkan adalah cara untuk menyensor dan memberikan preseden yang sangat buruk.

Hasil investigasi lokal ini akan memengaruhi kemampuan guru untuk melakukan pekerjaan mereka di seluruh negeri. Jadi, pemerintah harus menghadapi pertanyaan tentang kegagalannya menunjukkan kepemimpinan ketika prinsip-prinsip fundamental dipertaruhkan.

'Guru harus mampu mengeksplorasi masalah yang menantang di kelas dan tidak harus menghadapi veto agama atas sumber daya yang dapat mereka gunakan.'

The Mail on Sunday diberitahu oleh seorang murid Muslim berusia 14 tahun bahwa perselisihan itu dipicu setelah kartun yang menggambarkan Nabi ditampilkan di atas proyektor bersama dengan gambar-gambar lain dari mantan Presiden AS Donald Trump, Paus Francis dan Boris Johnson.

Kartun Nabi pertama kali diterbitkan oleh surat kabar Denmark Jyllands-Posten pada September 2005 dan lagi di majalah satir Prancis Charlie Hebdo, kemudian menjadi sasaran amukan senjata yang menyebabkan 12 anggota staf tewas.

Anak sekolah tersebut mengatakan bahwa para siswa tidak mengetahui siapa yang diperlihatkan dalam kartun tersebut sampai guru tersebut mengatakan bahwa itu adalah Nabi dan menanyakan reaksi mereka.

'Tidak ada yang mengatakan apa-apa. Saya baru saja terkesima. Tetapi tidak ada yang mengangkat tangan untuk mengatakan apa pun, 'kata murid itu.

Remaja tersebut mengatakan bahwa gurunya, yang dinyatakan ateis, populer di kalangan siswa dan sebelumnya tidak pernah menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Islam. 'Dia tidak pernah mengatakan hal buruk, tapi dia suka menantang pikiran murid. Begitulah cara dia mengajar. '

Ketika pelajaran berakhir dan siswa mulai mengarsipkan, guru bertanya: 'Jadi siapa yang akan memberi tahu orang tua mereka malam ini?'

Anak berusia 14 tahun adalah salah satu yang melakukannya, pertama memulai pertukaran pesan di grup WhatsApp untuk orang tua dan kemudian mengadu ke sekolah.

Salah satu orang tua mengaku telah berbicara dengan guru melalui telepon, menulis di media sosial: 'Saya mendapat telepon dari Tuan *****. Saya memintanya untuk mengkonfirmasi apa yang [putra saya] katakan kepada saya dan dia setuju. Dia [mengklaim] dia memiliki kebebasan berekspresi di bawah nilai-nilai Inggrisnya dan dapat menggunakan citra itu. Dia menyatakan dia mendapat persetujuan dari anak-anak sebelumnya. '

Keesokan harinya, puluhan pengunjuk rasa Muslim berada di gerbang sekolah menuntut guru tersebut dipecat.

Pada 24 Maret, guru tersebut diskors dan sekolah disertai permintaan maaf tanpa pamrih dengan pengumuman panel independen untuk menyelidiki.

Lebih dari 130 ulama Islam - termasuk Imam Shahzad - menulis surat terbuka kepada Boris Johnson, menuduh guru itu 'ideologi supremasi kulit putih'.