Cekricek.id - Sebuah kasus langka telah terungkap di mana ejakulasi dini (PE) yang dialami seorang pria selama bertahun-tahun ternyata disebabkan oleh kondisi medis yang jarang terjadi. Laporan kasus yang dimuat dalam jurnal Archives of Sexual Behavior mengungkap bahwa seorang pria berusia 32 tahun mengalami PE dan nyeri saat ejakulasi akibat adanya kista di dekat pangkal tulang belakangnya.
PE, yang secara umum didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani lebih cepat dari yang diinginkan, diperkirakan dialami oleh 30% hingga 40% pria pada suatu waktu dalam hidup mereka.
Penyebab PE dapat bervariasi, baik fisik maupun psikologis, seperti kadar hormon tertentu, stres, atau kecemasan terhadap kinerja seksual.
Dalam kasus ini, pemindaian medis mengungkapkan bahwa pria tersebut menderita kista Tarlov, sejenis kantung berisi cairan yang terbentuk di sekitar tulang sakrum, tulang yang menyatu di dasar tulang belakang.
Kista ini menekan akar saraf sakral yang bertugas menyampaikan instruksi gerakan dan menerima informasi sensorik dari struktur di panggul, sehingga menyebabkan disfungsi seksual.
Sebelum dioperasi, pria ini mengalami PE yang parah dan nyeri di sekitar panggul yang signifikan. Namun, setelah kista Tarlov diangkat secara bedah, gejala PE dan nyeri di sekitar panggul berkurang secara signifikan. Enam bulan pasca operasi, pria tersebut melaporkan kemajuan yang signifikan dalam kondisinya.
Para dokter menekankan bahwa dalam kasus PE pada pria sehat, pemeriksaan tulang belakang dan struktur di sekitarnya harus dipertimbangkan setelah mengesampingkan kemungkinan penyebab lain.
Jika PE dikaitkan dengan kista Tarlov, operasi pengangkatan kista dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.
Baca juga: Ini Tips Dokter Boyke untuk Perempuan yang Ejakulasi Dini
Kasus langka ini menunjukkan bahwa ejakulasi dini pada pria dapat disebabkan oleh kondisi medis yang jarang terjadi, seperti kista yang menekan saraf di dekat tulang belakang. Diagnosis dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
