Cekricek.id, Jakarta - Asuransi Kendaraan Bermotor, yang lebih dikenal dengan istilah Motor Car Insurance, memiliki sejarah yang panjang. Pada tahun 1894, kendaraan pertama yang digerakkan oleh mesin tiba di London.
Hal ini dimungkinkan oleh diberlakukannya Locomotive on Highways Act 1896 yang memperbolehkan penggunaan kendaraan bermotor di jalan raya. Dua tahun kemudian, pada tahun 1898, Law Accident Insurance Society menciptakan asuransi kendaraan bermotor.
Pada masa Perang Dunia Pertama, pentingnya kendaraan bermotor semakin terasa, sehingga jumlah kepemilikan kendaraan bermotor pun meningkat pesat. Namun, sejalan dengan peningkatan tersebut, kecelakaan di jalan raya juga meningkat dengan signifikan.
Sayangnya, banyak masyarakat yang menjadi korban kecelakaan kendaraan bermotor tidak mendapatkan ganti rugi yang seharusnya mereka terima dari pemilik kendaraan.
Mengingat hal tersebut, pemerintah akhirnya menerapkan asuransi tanggung gugat pihak ketiga yang bersifat wajib berdasarkan Road Traffic Act 1930. Aturan ini kemudian mengalami perbaikan terus-menerus hingga akhirnya dihasilkan Road Traffic Act 1974.
Seiring dengan perkembangan di Masyarakat Ekonomi Eropa, ditetapkan bahwa semua polis asuransi kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi di negara-negara anggota Masyarakat Ekonomi Eropa harus mencantumkan jaminan minimum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk melindungi kepentingan pemilik kendaraan bermotor dan pengendara di negara-negara tersebut.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi kendaraan bermotor dan menyadari risiko yang dihadapi oleh pemilik kendaraan dan pengendara, hampir setiap pemilik kendaraan bermotor saat ini mengambil kebijakan untuk mengasuransikan kendaraannya.
Baca juga: Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance), Sejarah dan Perkembangan
Asuransi kendaraan bermotor menjadi solusi yang penting dalam melindungi pemilik kendaraan dan pengendara dari kerugian finansial yang mungkin timbul akibat kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan. Dengan memiliki polis asuransi kendaraan bermotor, pemilik kendaraan dapat merasa lebih aman dan terlindungi dalam menghadapi risiko di jalan raya.
