QS.Yusuf ayat 21 menyebutkan bahwa mempelajari mimpi dalam islam tidak dilarang, namun harus tetap berpedoman dalam islam.
Cekricek.id - Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya bermimpi, baik itu mimpi bahagia ataupun mimpi buruk. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan indra, pikiran dan perasaan seseorang ketika sedang tidur.
Mimpi banyak dijadikan orang sebagai penafsiran lain dalam hidup. Ada yang mempercayai bahwa mimpi adalah pertanda akan terjadinya sesuatu. Di sisi lain, ada juga yang menganggap bahwa mimpi hanya bunga tidur yang tak mungkin terjadi di dunia nyata.
Lalu bagaimana sih islam menyikapi tentang penafsiran mimpi ini? Dan bagaimana pula cara membedakan mimpi yang berasal dari Allah SWT dan dari jin ata setan? Berikut penjelasannya.
Banyak orang yang sering bertanya-tanya ketika ia memimpikan sesuatu yang buruk di alam bawah sadarnya. Hal ini membuatnya penasaran mengenai makna yang terkandung dalam mimpi tersebut. Alhasil, manusia berusaha menafsirkan makna dari mimpinya.
Tafsir mimpi sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Bahkan nabi menerima petunjuk dari Allah SWT melalui mimpi. Namun jangan sampai para manusia mematok bahwa semua mimpi adalah petunjuk dari Allah SWT.
Jenis-Jenis Mimpi Dalam Islam
Kita harus bisa membedakan mana mimpi yang berasal dari Allah SWT dan mana mimpi yang datangnya dari jin dan setan. Jangan sampai mimpi membuat kita percaya sama yang namanya takhayul. Sebab, ada juga mimpi yang berasal dari jin atau setan.
Seperti yang dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa mimpi itu ada tiga jenis.
“Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan salatlah!. (HR Muslim).”
Dalam hadist tersebut kita bisa memahami bahwa tidak semua mimpi berasal dari Allah SWT. Terkadang mimpi bisa datang karena kita terlalu memikirkan sesuatu. Bahkan mimpi yang buruk bisa jadi datangnya dari setan.
Selain itu, dijelaskan pula bagimana ciri mimpi yang berasal dari Allah SWT, salah satunya berdasarkan waktu terjadinya mimpi tersebut.
Bila mimpi tersebut terjadi pada dini hari dan waktu zuhur, maka kemungkinan besar mimpi tersebut adalah benar dan dapat ditafsirkan. Sedangkan mimpi yang terjadi pada awal malam atau saat petang adalah mimpi yang berasal dari bisikan setan dan jin.
Baca juga : Benarkah Mimpi Dililit Ular Pertanda Buruk? Begini Penjelasannya
Ketentuan waktu mimpi tersebut didasari oleh penjabaran dari Ibnu Al-Jauzi.
“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76)
